Kamis, 21 Mei 2015


By :FITRI KURNIA
                                                                               
MENCARI JATI DIRI DALAM SETIAP GORESAN AYAT-NYA
               
  Setiap aksi protes biasanya di dahului oleh para pemuda,setiap tindakan di lapangan di inisiasi oleh para pemuda,setiap hentakan semangat di teriakan oleh para pemuda,dan kemerdekaan juga atas kontribusi para pemuda. Memang kita juga tidak menafikkan bahwa keputusan dalam mengeksekusi sesuatu diiringi oleh pemikiran yang lebih tua tapi siapa yang menjadi pengeksekusi akhir di lapangan? Jawabannya adalah pemuda,tapi ternyata tidak cukup dengan hanya berbekal semangat sebagai pengeksekusi akhir dilapangan,harus di barengi pemikiran jernih dan ruhiyah yang bagus agar pengeksekusian itu tidak hanya sekedar tindakan tergesa-gesa tanpa hasil yang seharusnya. Fenomena hari ini,mayoritas kita para pemuda hanya bisa meneriakkan dengan lantang “berantas segala bentuk kemaksiatan”,”berantas semua bentuk kekejaman”,”berantas korupsi” dan masih banyak lagi teriakan dengan semangat menggebu-gebu,ini hal yang sangat luar biasa untuk menyampaikan aspirasi terhadap pemerintah.
            Disaat meneriakkan dengan penuh semangat itu,sudahkah kita menyempatkan diri untuk sekedar singgah mengevaluasi diri? Sudahkah kita menyempatkan diri untuk singgah ke komitmen diri? Sudahkah kita menyempatkan diri untuk sekedar membuka video lama yang sengaja /tak sengaja terbuang ke dalam gudang sempit dan sulit di temukan? Yah..kita meneriakkan dengan penuh semangat tapi ternyata kita meneriaki diri-sendiri,sepertinya” maling teriak maling “berlaku disini. Mungkin kita bisa lebih menyempitkan lagi maksud pemuda disini yaitu pemuda islam. Pemuda islam yang tergambar dalam sejarah adalah sosok yang luar biasa yang memiliki ruhiyah kuat dan keimanan yang tangguh,dan sumber semangat itu berasal dari kitab yang paling agung Al-quran,melalui Al-quran mereka belajar tentang jati diri seorang muslim,menghafalnya dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya,sehingga saat semangat meneriakkan kebenaran itu menggema maka tak ada satupun yang bisa menghalangi,mereka ibarat singa Allah yang siap menerkam segala bentuk kejahatan dan kemaksiatan. Semangat mereka bukan dilandasi emosi semata,tapi ada misi perbaikan ke depannya,bukan sekedar keras menentang segala bentuk kemaksiatan tapi juga keras menjaga diri agar tidak tergabung dalam golongan tersebut.
            Shalahudin al ayyubi mampu menaklukkan konstantinopel bukan hanya sekedar berbekal semangat yang menggebu-gebu untuk menaklukkannya tapi dibarengi dengan ruhiyah yang kuat dan keimanan yang tangguh,2/3 dunia dikuasai islam karena kekuatan mereka bersumber dari al-quran,jika semangat kebenaran itu dari al-quran maka langkah kita akan lebih teratur,pencapaian tujuan itu akan maksimal dan kontribusi itu benar-benar membuahkan hasil untuk kejayaan islam ke depannya. Kenapa harus orang-orang kafir yang menganalisa al-quran? Kenapa harus orang-orang kafir yang menyadarkan kita keistimewaan al-quran?kenapa mereka  yang menemukan bahwa Al-quran itu mempunyai energy yang luar biasa? Tidak ada alasan bagi kita untuk mengelak menjadikan al-quran itu sebagai pedoman yang paling penting dibandingkan buku best seller yang ditulis penulis kelas internasional. Jati diri kita ada di dalam setiap goresan indah dalam kitab agung yang dijamin Allah sampai kiamat nanti. Sudah saatnya kita kembali pada Al-quran,mempelajari setiap penggalan kata-kata bermakna yang punya energy luar biasa,memberikan ketenangan hati dan jiwa serta keluasan berpikir bagi kita,sehingga setiap tindakan kita mencerminkan seorang muslim yang seharusnya.
            Goresan ayat Allah swt dalam Al-quran tak akan ada arti jika hanya sekedar dibaca saja tanpa ada keingintahuan untuk menyelaminya,menyelami setiap penggalannya mengajarkan kita bagaimana menjalani hidup,bersikap dan mengajar kita mengembangkan potensi sebagai muslim sejati. Sudah selayaknya pemuda islam bersuara dengan hati bukan dengan emosi,sudah selayaknya kita perbaiki misi untuk jangka panjang,sudah selayaknya kita perbaiki niat agar tidak melenceng pada ujub dan kesombongan,sudah selayaknya tempat dihati manusia kita lupakan sejenak tapi maksimalkan untuk penilaian Allah semata,sudah selayaknya semangat pemuda terdahulu kita kobarkan kembali agar tak ada lagi musush Allah yang mencaci kita dengan perkataan rendah dan menjijikkan,kita punya potensi besar untuk mengembalikan kejayaan islam yang sudah lama terkubur,mari kita buka gerbang kejayaan islam dengan kembali pada pedoman kita Al-quran.
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar