By :FITRI KURNIA
MENCARI JATI DIRI
DALAM SETIAP GORESAN AYAT-NYA
Setiap
aksi protes biasanya di dahului oleh para pemuda,setiap tindakan di lapangan di
inisiasi oleh para pemuda,setiap hentakan semangat di teriakan oleh para
pemuda,dan kemerdekaan juga atas kontribusi para pemuda. Memang kita juga tidak
menafikkan bahwa keputusan dalam mengeksekusi sesuatu diiringi oleh pemikiran
yang lebih tua tapi siapa yang menjadi pengeksekusi akhir di lapangan?
Jawabannya adalah pemuda,tapi ternyata tidak cukup dengan hanya berbekal
semangat sebagai pengeksekusi akhir dilapangan,harus di barengi pemikiran
jernih dan ruhiyah yang bagus agar pengeksekusian itu tidak hanya sekedar
tindakan tergesa-gesa tanpa hasil yang seharusnya. Fenomena hari ini,mayoritas
kita para pemuda hanya bisa meneriakkan dengan lantang “berantas segala bentuk
kemaksiatan”,”berantas semua bentuk kekejaman”,”berantas korupsi” dan masih
banyak lagi teriakan dengan semangat menggebu-gebu,ini hal yang sangat luar biasa
untuk menyampaikan aspirasi terhadap pemerintah.
Disaat meneriakkan dengan penuh semangat itu,sudahkah
kita menyempatkan diri untuk sekedar singgah mengevaluasi diri? Sudahkah kita
menyempatkan diri untuk singgah ke komitmen diri? Sudahkah kita menyempatkan
diri untuk sekedar membuka video lama yang sengaja /tak sengaja terbuang ke
dalam gudang sempit dan sulit di temukan? Yah..kita meneriakkan dengan penuh
semangat tapi ternyata kita meneriaki diri-sendiri,sepertinya” maling teriak
maling “berlaku disini. Mungkin kita bisa lebih menyempitkan lagi maksud pemuda
disini yaitu pemuda islam. Pemuda islam yang tergambar dalam sejarah adalah
sosok yang luar biasa yang memiliki ruhiyah kuat dan keimanan yang tangguh,dan
sumber semangat itu berasal dari kitab yang paling agung Al-quran,melalui Al-quran mereka belajar tentang jati diri seorang
muslim,menghafalnya dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya,sehingga saat
semangat meneriakkan kebenaran itu menggema maka tak ada satupun yang bisa
menghalangi,mereka ibarat singa Allah yang siap menerkam segala bentuk
kejahatan dan kemaksiatan. Semangat mereka bukan dilandasi emosi semata,tapi
ada misi perbaikan ke depannya,bukan sekedar keras menentang segala bentuk
kemaksiatan tapi juga keras menjaga diri agar tidak tergabung dalam golongan
tersebut.
Shalahudin al ayyubi mampu menaklukkan konstantinopel
bukan hanya sekedar berbekal semangat yang menggebu-gebu untuk menaklukkannya
tapi dibarengi dengan ruhiyah yang kuat dan keimanan yang tangguh,2/3 dunia
dikuasai islam karena kekuatan mereka bersumber dari al-quran,jika semangat
kebenaran itu dari al-quran maka langkah kita akan lebih teratur,pencapaian
tujuan itu akan maksimal dan kontribusi itu benar-benar membuahkan hasil untuk
kejayaan islam ke depannya. Kenapa harus orang-orang kafir yang menganalisa
al-quran? Kenapa harus orang-orang kafir yang menyadarkan kita keistimewaan
al-quran?kenapa mereka yang menemukan
bahwa Al-quran itu mempunyai energy yang luar biasa? Tidak ada alasan bagi kita
untuk mengelak menjadikan al-quran itu sebagai pedoman yang paling penting
dibandingkan buku best seller yang ditulis penulis kelas internasional. Jati
diri kita ada di dalam setiap goresan indah dalam kitab agung yang dijamin
Allah sampai kiamat nanti. Sudah saatnya kita kembali pada Al-quran,mempelajari
setiap penggalan kata-kata bermakna yang punya energy luar biasa,memberikan
ketenangan hati dan jiwa serta keluasan berpikir bagi kita,sehingga setiap
tindakan kita mencerminkan seorang muslim yang seharusnya.
Goresan ayat Allah swt dalam Al-quran tak akan ada arti
jika hanya sekedar dibaca saja tanpa ada keingintahuan untuk
menyelaminya,menyelami setiap penggalannya mengajarkan kita bagaimana menjalani
hidup,bersikap dan mengajar kita mengembangkan potensi sebagai muslim sejati.
Sudah selayaknya pemuda islam bersuara dengan hati bukan dengan emosi,sudah
selayaknya kita perbaiki misi untuk jangka panjang,sudah selayaknya kita
perbaiki niat agar tidak melenceng pada ujub dan kesombongan,sudah selayaknya
tempat dihati manusia kita lupakan sejenak tapi maksimalkan untuk penilaian
Allah semata,sudah selayaknya semangat pemuda terdahulu kita kobarkan kembali
agar tak ada lagi musush Allah yang mencaci kita dengan perkataan rendah dan
menjijikkan,kita punya potensi besar untuk mengembalikan kejayaan islam yang
sudah lama terkubur,mari kita buka gerbang kejayaan islam dengan kembali pada
pedoman kita Al-quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar